Saturday, 8 December 2012

Diklat Jurnalistik 1


Ketika blog ini dibuat, keinginan saya untuk belajar menulis sedang berada pada puncaknya. Rasanya banyak sekali pemikiran yang ingin saya tuangkan dalam bentuk tulisan. Hasilnya, dalam waktu sebulan, 10 tulisan telah saya publish di blog ini. Saya cukup puas karena blog ini benar-benar bisa menjadi media bagi saya untuk membiasakan diri dalam menulis. Selain itu, dokumentasi tulisan di blog ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi saya untuk terus meningkatkan kualitas tulisan sebagaimana tujuan awal yang saya tuangkan dalam tulisan “Agen Saturnus”.

Keinginan untuk menulis semakin menguat ketika ada tawaran dari salah satu unit eselon I di kantor untuk mengikuti Pelatihan Teknik Survei, Analisis dan Jurnalistik. Materi Teknik Survei dan Analisis yang saya peroleh selama pelatihan ini ternyata lebih banyak berbicara tentang Makroekonomi, Mikroekonomi dan Ekonometrika. Sama persis dengan materi kuliah yang saat ini sedang saya pelajari. Bahkan pendekatannya lebih implementatif dibanding pendekatan teoritis yang selama ini saya pelajari selama perkuliahan. Jadi meskipun harus meninggalkan kuliah selama mengikuti pelatihan ini, saya justru dapat memperoleh pengganti materi kuliah. Salah satu pesan pembicara dari Bank Indonesia yang sangat berkesan bagi saya adalah:

“tidak selamanya model-model ekonomi yang kita pelajari di bangku kuliah dapat begitu saja diimplementasikan di perekonomian Indonesia. Kita harus mendasari analisis kita atas kondisi ekonomi Indonesia berdasarkan karakteristik yang ada di negara ini. Masing-masing negara memiliki karakteristik yang berbeda dengan negara lain. Jadikan model dan teori yang kita pelajari sebagai acuan bukan sebagai hukum yang pasti”

Saya juga memperoleh ilmu baru dalam dunia jurnalistik. Dari pelatihan ini saya pun dapat belajar bagaimana cara menulis yang sesuai dengan pakem jurnalistik. Kebebasan menulis di blog yang selama ini saya rasakan, ternyata sangat dibatasi dalam dunia jurnalistik. Dunia jurnalistik mengharuskan setiap kuli tinta untuk tetap berada dalam batasan: esensi berita, keterbatasan halaman dan teknik penulisan. Intinya banyak hal baru tentang menulis yang saya peroleh selama pelatihan ini. Dua buah tulisan berikut ini adalah tulisan saya yang merupakan bagian dari penugasan selama pelatihan.

--------------------------------------------------------------------------------------------------

PELATIHAN TEKNIK SURVEI, ANALISIS DAN JURNALISTIK
DI LINGKUNGAN 
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

                           
JAKARTA, TKE- Kebenaran merupakan aspek utama yang harus dijunjung tinggi dalam setiap penyajian berita oleh wartawan, baik di media cetak, media elektronik maupun media online lainnya. Dalam dunia jurnalistik, proses edukasi masyarakat merupakan faktor utama yang harus dijadikan dasar dalam menentukan berita yang akan disampaikan kepada publik. Hal ini disampaikan oleh Hidayat Gunadi, Redaktur Pelaksana Majalah Gatra, dalam acara Pelatihan Teknik Survei, Analisis dan Jurnalistik Ekonomi di Hotel Mercure Ancol, Kamis (6/12).

Pelatihan ini diadakan oleh Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tanggal 5-7 Desember 2012. Peserta pelatihan berasal dari perwakilan masing-masing kedeputian di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Selain Redaktur Pelaksana Majalah Gatra, narasumber dalam pelatihan ini juga berasal dari Bank Indonesia, Asian Development Bank dan Bank Dunia

Kepala Bidang Analisis Kebijakan Moneter, Raden Edi Prio Pambudi, dalam sambutannya menyatakan bahwa pendanaan kegiatan ini bersumber dari dana hibah World Bank. “Pelatihan diadakan untuk meningkatkan kemampuan pegawai di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam bidang survei, analisis dan jurnalistik ekonomi, khususnya bagi mereka yang terlibat dalam Tim Buletin Tinjauan Ekonomi dan Keuangan” lanjut Pambudi.

Pambudi menjelaskan bahwa Buletin Tinjauan Ekonomi dan Keuangan merupakan buletin bulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan yang berisi ulasan mengenai kondisi terkini perekonomian Indonesia.  Konsumen buletin ini adalah para pejabat dan pegawai di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kepala BAPPEDA dan Kepala Daerah di tingkat propinsi dan kabupaten. “Melalui pelatihan  selama 3 hari ini, diharapkan kontribusi tulisan dalam buletin Tinjauan Ekonomi dan Keuangan tidak hanya berasal dari tim di Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, tapi juga ada sumbangan pemikiran dari rekan-rekan di kedeputian lain”, tutup Pambudi mengakhiri sambutannya.

No comments:

Post a Comment