Ketika blog ini dibuat, keinginan saya untuk belajar menulis sedang
berada pada puncaknya. Rasanya banyak sekali pemikiran yang ingin saya tuangkan
dalam bentuk tulisan. Hasilnya, dalam waktu sebulan, 10 tulisan telah saya publish di blog ini. Saya cukup puas
karena blog ini benar-benar bisa menjadi media bagi saya untuk membiasakan diri
dalam menulis. Selain itu, dokumentasi tulisan di blog ini bisa menjadi bahan
evaluasi bagi saya untuk terus meningkatkan kualitas tulisan sebagaimana tujuan
awal yang saya tuangkan dalam tulisan “Agen Saturnus”.
Keinginan untuk menulis semakin menguat ketika ada tawaran dari salah
satu unit eselon I di kantor untuk mengikuti Pelatihan Teknik Survei, Analisis
dan Jurnalistik. Materi Teknik Survei dan Analisis yang saya peroleh selama
pelatihan ini ternyata lebih banyak berbicara tentang Makroekonomi,
Mikroekonomi dan Ekonometrika. Sama persis dengan materi kuliah yang saat ini
sedang saya pelajari. Bahkan pendekatannya lebih implementatif dibanding
pendekatan teoritis yang selama ini saya pelajari selama perkuliahan. Jadi meskipun
harus meninggalkan kuliah selama mengikuti pelatihan ini, saya justru dapat
memperoleh pengganti materi kuliah. Salah satu pesan pembicara dari Bank Indonesia
yang sangat berkesan bagi saya adalah:
“tidak selamanya model-model
ekonomi yang kita pelajari di bangku kuliah dapat begitu saja diimplementasikan
di perekonomian Indonesia. Kita harus mendasari analisis kita atas kondisi
ekonomi Indonesia berdasarkan karakteristik yang ada di negara ini.
Masing-masing negara memiliki karakteristik yang berbeda dengan negara lain.
Jadikan model dan teori yang kita pelajari sebagai acuan bukan sebagai hukum
yang pasti”
Saya juga memperoleh ilmu baru dalam dunia jurnalistik. Dari pelatihan
ini saya pun dapat belajar bagaimana cara menulis yang sesuai dengan pakem
jurnalistik. Kebebasan menulis di blog yang selama ini saya rasakan, ternyata
sangat dibatasi dalam dunia jurnalistik. Dunia jurnalistik mengharuskan setiap
kuli tinta untuk tetap berada dalam batasan: esensi berita, keterbatasan
halaman dan teknik penulisan. Intinya banyak hal baru tentang menulis yang saya
peroleh selama pelatihan ini. Dua buah tulisan berikut ini adalah tulisan
saya yang merupakan bagian dari penugasan selama pelatihan.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
PELATIHAN TEKNIK
SURVEI, ANALISIS DAN JURNALISTIK
DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
JAKARTA, TKE- Kebenaran
merupakan aspek utama yang harus dijunjung tinggi dalam setiap penyajian berita
oleh wartawan, baik di media cetak, media elektronik maupun media online
lainnya. Dalam dunia jurnalistik, proses edukasi masyarakat merupakan faktor
utama yang harus dijadikan dasar dalam menentukan berita yang akan disampaikan
kepada publik. Hal ini disampaikan oleh Hidayat Gunadi, Redaktur Pelaksana
Majalah Gatra, dalam acara Pelatihan Teknik Survei, Analisis dan Jurnalistik
Ekonomi di Hotel Mercure Ancol, Kamis (6/12).
Pelatihan ini
diadakan oleh Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian pada tanggal 5-7 Desember 2012. Peserta
pelatihan berasal dari perwakilan masing-masing kedeputian di Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian. Selain Redaktur Pelaksana Majalah Gatra,
narasumber dalam pelatihan ini juga berasal dari Bank Indonesia, Asian Development
Bank dan Bank Dunia
Kepala Bidang Analisis
Kebijakan Moneter, Raden Edi Prio Pambudi, dalam sambutannya menyatakan bahwa
pendanaan kegiatan ini bersumber dari dana hibah World Bank. “Pelatihan
diadakan untuk meningkatkan kemampuan pegawai di lingkungan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian dalam bidang survei, analisis dan jurnalistik
ekonomi, khususnya bagi mereka yang terlibat dalam Tim Buletin Tinjauan Ekonomi
dan Keuangan” lanjut Pambudi.
Pambudi
menjelaskan bahwa Buletin Tinjauan Ekonomi dan Keuangan merupakan buletin
bulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan yang
berisi ulasan mengenai kondisi terkini perekonomian Indonesia. Konsumen buletin ini adalah para pejabat dan
pegawai di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kepala
BAPPEDA dan Kepala Daerah di tingkat propinsi dan kabupaten. “Melalui pelatihan
selama 3 hari ini, diharapkan kontribusi
tulisan dalam buletin Tinjauan Ekonomi dan Keuangan tidak hanya berasal dari
tim di Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, tapi juga ada sumbangan
pemikiran dari rekan-rekan di kedeputian lain”, tutup Pambudi mengakhiri
sambutannya.
No comments:
Post a Comment