Saat pertama kali tayang di bioskop Indonesia, saya sudah tertarik untuk segera menonton film ini bersama seorang teman. Penasaran dengan poster dan judulnya, akhirnya yang saya temukan adalah sebuah pilihan cerita yang sangat menarik. Bahkan film ini sudah beberapa kali tayang di televisi. Seperti malam ini, Trans TV kembali menayangkan film ini untuk kesekian kalinya.
Apa yang membuat cerita di film ini menjadi begitu menarik?
Film tentang manusia berkekuatan super dan abadi yang bernama John Hancock ini menggabungkan cerita action, comedy dan drama dalam satu tontonan yang menarik. Dalam petualangannya melawan kejahatan di bawah bimbingan Ray Embrey, Hancock mengalami perubahan dari seorang pria dengan kekuatan super yang tidak tahu tujuan hidupnya, menjadi seorang super-hero yang sangat dicintai warga Los Angeles karena jasa-jasanya dalam memberantas kejahatan di kota itu.
Pertemuan Hancock dengan istri Ray Embrey, Mary, akhirnya membuka tabir identitas dan sejarah kehidupan Hancock. Mary Embrey ternyata adalah istri Hancock yang telah terpisah selama 80 tahun. Sebuah kecelakaan yang terjadi saat Hancock mencoba untuk menyelamatkan istrinya saat itu menjadikan Hancock mengalami luka yang membuatnya lupa akan masa lalunya, termasuk lupa tentang Mary.
Pertemuan antara kedua suami istri ini ternyata justru membawa permasalahan baru. Hancock dan Mary adalah dua "spesies" terakhir dari kaum super-hero-abadi yang pernah hidup di Bumi. Ketika seorang pria dari kaum ini bertemu dengan wanita yang menjadi takdirnya, maka mereka berdua akan kehilangan kekuatannya, kehilangan keabadiannya. Mereka akan menjadi manusia dan kemudian meninggal sebagaimana layaknya manusia biasa. Perjumpaan dalam cinta yang berakhir dengan kehilangan kekuatan super inilah yang membuat sedikit demi sedikit "kaum Hancock" berkurang jumlahnya dan hampir punah dengan menyisakan pasangan terakhir, Hancock dan Mary.
Plot cerita kemudian berlanjut ke bagian klimaks ketika Hancock mulai kehilangan kekuatannya dan harus terbaring di rumah sakit karena mengalami luka tembak ketika mencegah perampokan di sebuah mini market. Di saat yang sama, datang sekelompok penjahat yang hendak membalas dendam kepada Hancock karena telah dijebloskan ke penjara oleh dirinya. Pertempuran antara Hancock dengan kawanan penjahat berakhir dengan adegan dimana Hancock dan Mary sama-sama meregang nyawa karena mengalami luka tembak yang cukup parah. Disinilah dilema itu mulai dirasakan oleh Hancock. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan mereka berdua adalah, Hancock harus pergi sejauh mungkin agar nyawa mereka berdua dapat terselamatkan. Tapi resikonya, Hancock harus meninggalkan belahan jiwanya yang baru saja dia temui. Wanita yang ternyata pernah dan tetap dicintainya jauh di dalam lubuk hatinya.
Hancock pun mengambil keputusan terberat itu. Dengan sisa tenaganya, Hancock berupaya untuk melangkah dan kemudian terbang meninggalkan rumah sakit. Seiring dengan langkah gontai dan loncatan lemah yang dilakukan Hancock untuk menjauh dari rumah sakit, kekuatan kedua insan yang sedang sekarat itu kembali pulih. Dan akhirnya dengan sekali lompatan terbaiknya, Hancock terbang ke arah langit bersamaan dengan pulihnya kesadaran Mary di rumah sakit.
Ending-nya, Mary kembali pulih dan berkumpul lagi dengan keluarga kecilnya. Bersama Ray dan anak laki-lakinya. Sedangkan Hancock tetap menjalin komunikasi dengan Ray dari jarak jauh, sambil tetap menjalankan tugasnya untuk memberantas kejahatan di kota Los Angeles.
Bagi kebanyakan orang ini adalah akhir yang bahagia, a happy ending story.
Tapi bagi saya, tidaklah demikian bagi seorang Hancock.
Takdir seakan kejam baginya.
Takdir mempertemukan dia dengan pujaan hatinya. Orang yang paling tepat untuk mendampingi hidupnya. Awalnya dia mengira Mary hanyalah orang yang baru saja dia kenal, namun ternyata mereka telah saling "mengenal" ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu.
Takdir meyakinkan dia bahwa Mary lah cinta sejatinya, Mary lah orang yang paling mengerti dirinya.
Hanya Mary yang dia butuhkan untuk menjalani kehidupannya.
Tapi takdir juga yang kemudian memisahkan mereka. Ketika mereka bersama justru keduanya akan saling melemahkan sebelum akhirnya dijemput kematian.
Sebelum pertempuran dengan tiga orang penjahat di rumah sakit, Mary sempat berkata kepada Hancock yang sedang terbaring lemah di tempat tidurnya.
"Kamu harus meninggalkanku jika ingin kita berdua selamat"
Kalimat yang pastinya menyayat hati Hancock.
Hancock pun akhirnya harus merelakan pujaan hatinya kepada Ray.
Meskipun akhirnya Hancock tetap menjadi pahlawan masyarakat Los Angeles, namun dia harus menjalani kehidupannya seorang diri.
Hancock harus melepaskan "bagian dari dirinya yang paling dia cintai" dan menyerahkan bagian dirinya yang lain untuk menjamin kehidupan orang lain. Yang menjadi bagian Hancock hanyalah, kesendirian.
Is this a happy ending story?
I don't think so, It is a dramatic ending.