“Apa yang ingin kamu gapai di masa depan? Apa yang menjadi mimpimu
selama ini?”
Pertanyaan itu mengalir begitu saja dari bibir mungilmu. Matamu
berbinar memancarkan rasa ingin tahu yang semakin menguat. Aku melihat peduli
didalam setiap barisan kata-kata itu. Kamu peduli terhadap kehidupan pria yang
duduk di hadapanmu. Peduli terhadap apa yang ingin dia lakukan, peduli dengan apa
yang ingin dia perjuangkan.
Sejenak aku menyeruput cokelat hangat yang disajikan 5 menit yang
lalu. Mencoba mengolah pertanyaanmu itu di dalam pikiranku. Bukan karena itu
pertanyaan yang sulit, tapi karena aku mencoba menemukan jawaban lain untuk
menggantikan jawaban sebenarnya yang tertahan dibatin.
“Aku ingin keluar dari kenyamananku..”
“Apa maksudmu?”
“Aku tidak ingin hanya berhenti di setiap pencapaian yang aku peroleh.
Aku ingin terus naik dan naik. Menjadi yang terbaik dari yang terbaik. Dalam
hal apapun. Itulah mimpiku selama ini”

Kamu membalas pertanyaan itu dengan senyumanmu. Senyum yang merekah
mempertotonkan keindahan yang selalu kusuka. Aku suka melihatmu tersenyum.
Bagiku tidak ada keindahan yang dapat disetarakan dengan manisnya senyum itu.
Aku rela untuk duduk lama memandangi wajahmu demi menunggu hadirnya senyum itu.
“Cantiknya..”
Aku membatin ketika mengagumi keindahan parasmu. Senyum dan cantik.
Kombinasi terbaik yang membuatku tidak pernah bosan untuk menghabiskan waktu
berjam-jam didalam ruang obrolan yang tiada batasnya. Tiada habisnya.
Namun itu saja tidak cukup. Ada hal lain yang tersembunyi dibalik
keindahan tampilanmu. Cerdasmu. Kamu pintar didalam pemikiranmu. Pintar didalam
perkataanmu. Pintar didalam tingkah lakumu.
Senyum, cantik, cerdas. Hatiku telah terperangkap dalam tiga dimensi
itu. Dimensi yang telah menggeser mimpi yang baru saja kuceritakan tadi ke
puncak kedua cita-citaku. Karena sejak berada di dalam dimensi itu, hanya satu
inginku.. Menjadikanmu ratu dihatiku dan menjadikanku raja dihatimu.
Tapi saat ini aku tidak terlalu memikirkan angan itu. Bagiku momen
menikmati keindahan yang telah disediakan Tuhan dihadapanku saat ini adalah
sesuatu yang terlalu berharga untuk dilewatkan.
Tentang cita-cita itu, biarlah itu terus ada di puncak tertinggi. Akan
ku kudaki sampai ku temukan.
No comments:
Post a Comment